Jalan yang lebih mudah

nurul hidayy
1 min readJan 25, 2024

Aku pernah punya mimpi yang begitu tinggi.

Aku pernah punya impian untuk pergi ke tempat-tempat indah di dunia ini.

Aku pernah memimpikan kesuksesan yang akan kudapatkan selepas mendapatkan beasiswa dan menyelesaikan studiku.

Aku pernah bermimpi menjadi penulis hebat.

Tapi… . Kini aku hanya menjadi orang biasa tanpa pencapaian apapun.

Mimpiku yang dulu, kemanakah perginya semua itu?

Sejak awal seharusnya aku tak bermimpi.

Sejak awal tidak seharusnya harapanku begitu tinggi.

Pada akhirnya aku yang dibesarkan dari keluarga yang tidak mampu hanya mampu memilih jalan paling realistis.

Apa aku menyesal?

Tidak, dengan pilihanku yang memilih jalan paling realistis ini aku berhasil bertahan ditengah kemiskinan masa kecilku. Kini, hidupku sudah jauh lebih baik. Tidak lagi berada di rumah sempit. Tidak lagi mengantri kamar mandi bergantian dengan orang asing.

Meskipun hidupku sekarang jauh dari impianku, tapi aku tetap bersyukur.

Aku mampu bergerak maju, meskipun harus merangkak.

Jangan bandingkan pencapaianku dengan teman-temanku.

Mereka memulai startnya di jalan yang sudah mulus. Sedangkan garis startku di jalan berlumpur penuh bebatuan terjal.

Aku akan tetap melangkah maju.

Hingga kelak pencipta memanggilku untuk pulang.

Aku akan tetap melangkah.

Akan kuciptakan garis start yang mulus untuk anak-anakku.

Akan kubuatkan mereka jalur yang lebih baik dibandingkan jalanku untuk meraih impian mereka dengan lebih mudah.

--

--

Responses (1)